Minggu, 25 Desember 2016

Taman Wisata & Cagar Alam PANANJUNG - PANGANDARAN

Pananjung - Pangandaran merupakan sebuah semenanjung indah yang dikelilingi oleh cagar alam dan dijadikan sebuah objek wisata di Pangandaran , terletak di Desa Pananjung , Kabupaten Pangandaran , Provinsi  Jawa - barat , Indonesia .



Menurut sejarah pembentukannya , diduga Pananjung dulu merupakan sebuah pulau kecil , yang kemudian terhubung dengan daratan Pulau Jawa akibat proses sedimentasi pasir . Pananjung sekarang berstatus sebagai cagar alam . Dari tempat ini orang dapat menyaksikan keindahan terbit dan terbenamnya matahari di pantai yang berdekatan .



Kawasan Konservasi Sumber Daya Alam Pangandaran semula merupakan tempat perladangan penduduk ketika Y. Eycken seorang belanda pada tahun 1922 menjabat Residen Priangan , diusulkan menjadi Taman Buru. Pada waktu itu dilepaskan seekor Banteng,  3 ekor Sapi Betina dan beberapa ekor rusa . Karena memiliki keanekaragam satwa yang unik dan khas serta perlu dijaga habitat dan kelangsungan hidupnya maka pada tahun 1934 , status kawasan tersebut diubah menjadi Suaka Margasatwa dengan luas 530 ha . 


Sebelum di tetapkan sebagai Cagar Alam kawasan hutan pangandaran terlebih dahulu ditetapkan sebagai kawasan Suaka Margasatwa , hal ini berdasarkan Gb Tanggal 7-12-1934 Nomor 19 Stbl. 669 , dengan luas 497 Ha , ( luas yang sebenarnya 530 Ha ) dan taman laut luasnya 470 Ha .

Kemudian dalam perkembangan selanjutnya setelah diketemukan bunga Raflesia Padma , status Suaka Margasatwa dirubah menjadi Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 34/KMP/1961 .



Akhirnya pada 1978, karena adanya potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata alam , sebagian wilayah cagar alam yang berbatasan dengan areal permukiman statusnya diubah menjadi taman wisata alam .


Tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitar cagar alam laut (470 ha) , sehingga luas kawasan perairan di sekitar Pangandaran seluruhnya menjadi 1.500 ha . Perkembangan selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.104/kpts-II/1993 , pengusahaan kawasan ini diserahkan kepada Perum Perhutani dan diserahkan fisik pengelolaannya pada 1 November 1999 .


Banyak legenda yang di dalam kawasan Taman wisata & cagar alam , seperti legenda ;
Gua Parat :
Gua ini dulu tempat bertapa dan bersemedi beberapa pangeran dari Mesir , yaitu Pangeran Kesepuluh ( Syekh Ahmad ) , Pangeran Kanoman ( Syekh Muhammad ) , Pangeran Maja Agung , dan Pangeran Raja Sumenda . Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sebagai tanda bahwa di tempat inilah Syekh Ahmad dan Muhamad menghilang .

Gua Panggung :

Menurut cerita , yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar . Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya . Oleh karena itu , beliau disebut Embah Jaga Lautan .

Gua Lanang :
Gua ini dulunya merupakan keraton pertama Kerajaan Galuh . Sedangkan keraton yang kedua terdapat di Karang Kamulyan Ciamis . Raja Galuh adalah laki-laki ( lanang ) yang sedang berkelana .

Batu kalde atau Sapi Gumarang :
Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda kapal .

Cirengganis :
Cerita ini berawal dari adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan seorang raja bernama Raja Mantri . Pada suatu hari , Raja Mantri pergi untuk melihat - lihat pemandiannya .
Kebetulan waktu itu Dewi Rangganis dan para inangnya sedang mandi . Karena terdorong oleh perasaan hatinya , Raja Mantri mengambil pakaian Dewi Rangganis . Karena kesal , Dewi Rangganis kemudian berkata , barang siapa menemukan bajunya , bila perempuan akan dijadikan saudara dan bila laki-laki akan dijadikan suami .

                         Video lengkap cagar Taman Wisata Alam Pananjung - Pangandaran :





Gua Jepang :

Gua Jepang di Kawasan Cagar Alam Pangandaran di buat Periode (1941-1945) , saat itu Balatentara Dai Nippon menduduki seluruh pulau Jawa dan Madura, pembangunan Gua jepang ini di lakukan oleh para pekerja paksa ( Romusa ) selama ± 1 tahun , dan sampai sekarang gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran belum pernah di renovasi , jadi masih nampak keasliannya .

Monumen kapal Viking :
Di pantai Pasir putih terdapat FV Viking yang ditangkap akibat ilegal fishing / buronan interpol oleh kapal perang jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat , yaitu KRI Sultan Thaha Saifudin-376, pada 25 Februari 2016 yang di tenggelamkan 14/03/16 di era mentri perikanan : Susi Fudjiastuti .


Pada tahun 1978, sebagian kawasan tersebut (37,70 ha) dijadikan Taman Wisata. Pada tahun 1990 dikukuhkan kawasan perairan di sekitarnya sebagai Cagar Alam Laut ( 470 ha ) , sehingga luas seluruhnya menjadi 1.000 ha . 

Dalam perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104/Kpts-II/1993 pengusahaan diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani . Kegiatan wisata yang dapat dilakukan di kawasan konservasi Pangandaran dan sekitarnya adalah : lintas alam , bersepeda , berenang , bersampan , scuba diving , snorking , Jet ski , banana boat dan melihat peninggalan sejarah . 

Cagar alam seluar ± 530 hektar, yang diantaranya termasuk wisata seluas 37,70 hektar berada dalam pengelolaan SBKSDA Jawa Barat II , memiliki berbagai ,
Fauna :
Banteng , landak , kijang, burung elang, kalajengking , biawak dan berbagai jenis kera .
Flora :
Pohon  / kayu cukup dominan adalah   Andong , Laban , sedangkan jenis pohon yang penyebarannya minim di lokasi tersebut antara lain yaitu : Wali kukun , kelepu , teureup , menteng, beringin, walen , jamura  , ki huut , renghas , dan pulus . Terdapat beberapa jenis pohon introduksi di cagar alam ini seperti : Salam , Jati, dan Huni yang tumbuh secara alami . 

Di rangkum dari wikipedia dan sumber lainnya , terimakasih
Semoga bermanfaat .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar